Langsung ke konten utama

Jasa guru takkan sirna walau masa pandemi covid-19


Masih diterapkan pembelajaran jarak jauh pada tahun pelajaran kali ini. Karena pandemi ,  memaksa untuk semua pihak mengakrabi segala kebijakan baru yang diterapkan pada ranah pendidikan.


Pada hari-hari awal  pekan pembelajaran, semua bersemangat untuk tetap dirumah aja... Seperti terbebas dari tatapan guru.

Anak anakku biasa tidak menggunakan handphone pada masa sekolah wajarlah boarding school ,eittz tapi bukan berarti gaptek ( gagal teknologi), usia muda akan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Terlihat ketika pada Minggu pertama mengumpulkan tugas semangat sekali.

Sangat mudah bagi mereka yang dipenuhi kebutuhan sarana dalam pembelajaran, ditambah lagi anak anak ku bisa berselancar di dunia Maya dengan mudah.

Peran Guru Tak akan tergantikanJika guru hanya mentransfer ilmu. Maka google lebih pintar. Saya yakin pekerjaan di masa depan dengan berbagai kecanggihan teknologi tak akan pernah bisa menggantikan guru.


Sumber : dokumen pribadi ( pembelajaran dimasa pandemi)


Pernah menyimak sebuah hasil penelitian yang memprediksi berbagai profesi yang bisa di gantikan oleh robot atau mesin. Namun ada  pekerjaan yang tidak bisa di gantikan, salah satunya berkaitan dengan  sosial yang menyentuh sisi perasaan tidak bisa digantikan oleh robot.


Maka jika guru hanya mentransfer ilmu, tak jauh beda dengan robot, bahkan mesin pencarian seperti goggle lebih pintar. Maka sentuhlah sisi rasa siswa, maka disini guru berperan sebagaimana mestinya  "Ing Ngarso Sung Tulodo"memiliki arti memberikan tauladan di depan, Ing Madya Mangun Karso memiliki arti ditengah membangun semangat dan Tut Wuri Handayani itu sendiri berarti memberikan dorongan dari belakang"

Sebagaimana guru pahlawan garda terdepan pendidikan Indonesia dalam masa pandemi sekarang ini harus memiliki kreativitas tinggi untuk memaksimalkan belajar dan mendidik putra putri bangsa, jelas berbeda mendidik dengan secara langsung dan tidak , butuh kolaborasi guru dan orang tua.

Terutama mata pelajaran matematika yang harus dijelaskan terlebih dahulu,terlebih variatif karakter anak,peran guru lah yang menjadi modal supaya pendidikan disekolah berjalan. 


Kami guru tidak memaksa untuk tuntas dalam pembelajaran jarak jauh ,cukup merespon pembelajaran dan bisa komunikasi pun kami para guru sudah senang. Kami tidak bisa memungkiri keterbatasan kemampuan masing masing anak berbeda dan kami tau Di saat yang sama di belahan tempat lain, banyak orang berlomba-lomba untuk selalu memperbarui smartphone dengan spesifikasi dan unggulan tercanggihnya.

Sumber : dokumen pribadi


Banyak yang masih mengeluh, susahnya sinyal. Banyak yang protes biaya untuk pengadaan pulsa, dan banyak keluhan lainnya.Walaupun banyak keluh kesah kami guru memaksimalkan sarana supaya yang kita hadirkan sampai pada anak anak.

Rasa syukur seketika mengeruak, memuncah, memenuhi kalbu atas nikmatNya untuk kami guru.

Dan sesekali dari pihak sekolah home visit (mengunjungi rumah) siswa untuk memastikan dan memotivasi anak supaya tetap menjadi siswa dengan kewajiban belajarnya.


Sepenggal cerita di atas, hanya satu saja contoh dari banyak kasus yang  mungkin terjadi karena pembelajaran daring ini.


Mari berlomba untuk menjemput dan berbagi makna. Masih tentang kita, guru atau pendidik dan juga orang tua, yang belajar dan beradaptasi untuk mempengaruhi situasi dan kondisi saat pandemi.

              Sumber : kegiatan webinar 

Salah satunya dari Chanel cerdas berkarakter Kemendikbud yang selalu memberikan kejelasan dalam kurikulum dimasa pandemi.

Saatnya saling meneguhkan, saling sinergi sekolah dan rumah. Sinergi guru, orang tua, dan siswa.

Sinergi semua pihak.


Semoga Allah luaskan ruang hati kita, agar terluaskan kebaikan-kebaikan jariyah siapa pun yang menjadi jalannya.


Aamiin.


Postingan populer dari blog ini

Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak

  Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak angkatan 3 tahun 2021 Pergi ke pasar membeli itik Pulangnya membeli mangga Disini tempat pengajar praktik tempat orang hebat semua... Makan coklat di tepi pantai Tapi sayang bau terasi Kegiatan diklat telah usai Saatnya untuk beraksi Muncul virus dari Wuhan Jangan lupa menjaga kesehatan Empat hari kita berteman Tapi sayang belum berjabat tangan Nanam tomat di tanah miring Ke ladang bawa piring tetap hebat pembelajaran daring Walau pinggang jadi miring Pak tani menanam tomat Lahannya tanah miring Bapak/Ibu  tetap HEBAT Walau pembekalannya via DARING Ikan tenggiri bahan untuk buat tekwan. Makanan wong Palembang. Memang penjelasan Bu Dewi lembut dan menawan. Pasti kami akan ingat dan terkenang. Jika tuan Guru hendak silat berdebat Mari mencari ikan tapah ke Sungai Pawan Halo Ibu/Bapak Guru CPP GP yang sungguh hebat Mari kita sukseskan program GP ini demi Transformasi pendidikan. buah durian enak dimakan ditema

Polinomial metode substitusi dan metode Horner

Mencari Nilai Suku Banyak Menggunakan Metode Dan Metode Horner   Haii.. swmangat pagi Topik kali ini adalaahhhh…. tentang polinominal. Polinominal atau suku banyak memiliki berbagai macam metode dalam proses pencarian hasil dan sisanya. Dan 2 metode yang ada di polinominal adalah metode subtitusi dan metode Horner yang mana akan saya bahas kali ini. Pasti kalian akan merasa mudah dengan salah satu metode yaitu metode subtitusi.  Coba deh contoh soal dibawah ini...  selalu ada beberapa cara dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Oke langsung saja ke pembahasan mengenai polinominal. Polinomial metode substitusi dan Horner Metode Substitusi Persamaan suku banyak f(x) mempunyai bentuk yang umum seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Nilai suku banyak pada titik x = k bisa diperoleh dengan mengganti nilai x dengan k lalu menghitungnya dengan cara aljabar yang biasa misalkan nilai polinomial dari  f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13 dengan x=-7.   Maka f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13   f(

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh pada Kurikulum Merdeka

 Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting dari pada sebatas hasil akhir. kita sebagai pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, Ide-Ide Penerapan Pola Pikir  Bertumbuh (Growth Mindset) Pola pikir bertumbuh (growth mindset) digagas oleh Carol S. Dweck dari Stanford University. Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang diikuti kesungguhan dan ketekunan. Sementara seseorang yang memiliki pola pikir tetap (fixed mindset), berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap, tidak bisa berubah. berikut uraian ide penerapan pola pikir bertumbuh a. Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. b. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang