Langsung ke konten utama

Pertidaksamaan rasional satu variabel

 Bagaimana cara anda menuju sekolah setiap hari? Banyak siswa yang  berjalan menuju sekolah. Sebagai contoh Adi berjalan dari rumahnya dengan kecepatan tertentu menuju sekolahnya. Dede juga berjalan  lebih cepat dari kecepatan Adi dengan jarak yang lebih jauh. Dapatkah Dede mendahului Adi? Permasalahan tersebut dapat diselesaikan menggunakan konsep pertidaksamaan. Pada artikel  ini kita membahas mengenai pertidaksamaan rasional satu variabel

Sebelum menyelesaikan pertidaksamaan rasional satu variabel kita harus tau dahulu perbedaan pertidaksamaan rasional dan irasional.


pertidaksamaan yang mengandung bilangan-bilangan rasional, seperti pertidaksamaan kuadrat, pertidakdamaan pecahan, dsb.

Contoh:
4x – 8 ≥ 5x + 4
(x – 2)/3 + (2x – 1)/2 > x – 4 

Pertidaksamaan irrasional adalah pertidaksamaan yang mengandung bilangan irrasional, atau lebih mudah dikenali sebagai pertidaksamaan yang mengadung bentuk akar. 
Contoh:
√(x + 6) ≤ x
x – 3 < √(x – 1) 

adapun bentuk umum pertidaksamaan rasional sebagai berikut:

Cara Menyelesaikan Pertidaksamaan Rasional
1). Ruas kanan jadikan nol.
2). Apabila bisa disederhanakan, maka sederhanakan dulu.
3). Cari pembuat nol untuk pembilang dan penyebut.
4). Buat garis bilangan dan uji tanda positif/negatif pada interval.
5). Tuliskan HP (Himpunan Penyelesaian)

Sepertinya akan lebih mudah dipahami jika dijelaskan dengan contoh soal pertidaksamaan rasional.

Soal Pertidaksamaan Rasional
Berikut adalah contoh soal pertidaksamaan rasional beserta pembahasannya.

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan rasional 



x+5x2<0

Uji titik x=0



x+5x2=0+502=52

Hasilnya “negatif”, artinya daerah atau interval yang memuat titik “0” adalah daerah yang negatif, daerah lainnya positif secara berselang seling.

Tanda pertidaksamaan pada bentuk terakhir adalah “lebih kecil”, artinya pilih yang interval negatif. Kemudian tuliskan himpunan penyelesaiannya.

HP={x|5<x<2,xR}



Postingan populer dari blog ini

Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak

  Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak angkatan 3 tahun 2021 Pergi ke pasar membeli itik Pulangnya membeli mangga Disini tempat pengajar praktik tempat orang hebat semua... Makan coklat di tepi pantai Tapi sayang bau terasi Kegiatan diklat telah usai Saatnya untuk beraksi Muncul virus dari Wuhan Jangan lupa menjaga kesehatan Empat hari kita berteman Tapi sayang belum berjabat tangan Nanam tomat di tanah miring Ke ladang bawa piring tetap hebat pembelajaran daring Walau pinggang jadi miring Pak tani menanam tomat Lahannya tanah miring Bapak/Ibu  tetap HEBAT Walau pembekalannya via DARING Ikan tenggiri bahan untuk buat tekwan. Makanan wong Palembang. Memang penjelasan Bu Dewi lembut dan menawan. Pasti kami akan ingat dan terkenang. Jika tuan Guru hendak silat berdebat Mari mencari ikan tapah ke Sungai Pawan Halo Ibu/Bapak Guru CPP GP yang sungguh hebat Mari kita sukseskan program GP ini demi Transformasi pendidikan. buah durian enak dimakan ditema

Polinomial metode substitusi dan metode Horner

Mencari Nilai Suku Banyak Menggunakan Metode Dan Metode Horner   Haii.. swmangat pagi Topik kali ini adalaahhhh…. tentang polinominal. Polinominal atau suku banyak memiliki berbagai macam metode dalam proses pencarian hasil dan sisanya. Dan 2 metode yang ada di polinominal adalah metode subtitusi dan metode Horner yang mana akan saya bahas kali ini. Pasti kalian akan merasa mudah dengan salah satu metode yaitu metode subtitusi.  Coba deh contoh soal dibawah ini...  selalu ada beberapa cara dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Oke langsung saja ke pembahasan mengenai polinominal. Polinomial metode substitusi dan Horner Metode Substitusi Persamaan suku banyak f(x) mempunyai bentuk yang umum seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Nilai suku banyak pada titik x = k bisa diperoleh dengan mengganti nilai x dengan k lalu menghitungnya dengan cara aljabar yang biasa misalkan nilai polinomial dari  f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13 dengan x=-7.   Maka f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13   f(

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh pada Kurikulum Merdeka

 Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting dari pada sebatas hasil akhir. kita sebagai pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, Ide-Ide Penerapan Pola Pikir  Bertumbuh (Growth Mindset) Pola pikir bertumbuh (growth mindset) digagas oleh Carol S. Dweck dari Stanford University. Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang diikuti kesungguhan dan ketekunan. Sementara seseorang yang memiliki pola pikir tetap (fixed mindset), berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap, tidak bisa berubah. berikut uraian ide penerapan pola pikir bertumbuh a. Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. b. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang