Langsung ke konten utama

memahami konsep Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)

 setelah anda mempelajari  Sistem persamaan linear dua variabel (spldv)  di SMP, anda sudah mengenal unsur atayu komponen dari bentuk persamaan linier tiga variabel , untuk di SMA kita mempelajari  Sistem persamaan linear tiga variabel, apa itu SPLTV?baca artikel berikut ini 



 Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) adalah sebuah persamaan matematika yang meliputi 3 persamaan linear yang masing – masing dari persamaan yang bervariabel tiga (contoh x, y dan z). Dan SPLTV juga didefinisikan sebagai suatu bentuk konsep di dalam ilmu matematika yang bermanfaat untuk menyelesaikan sebuah kasus yang tidak bisa untuk diselesaikan dengan menggunakan bentuk persamaan linear satu variabel danjuga  persamaan linear dua variabel.


Ada empat komponen yang berkaitan dengan SPLTV yang akan penulis uraiakn berikut ini.

  1. Suku 

Suku adalah bagian dari sebuah bentuk aljabar yang terdiri dari bentuk variabel, koefisien dan juga konstanta. Setiap jenis suku akan telah dipisahkan dengan bentuk tanda baca dari penjumlahan ataupun pengurangan.

Contoh :

  • 6x – y + 4z + 7 = 0, maka dari itu suku – suku dari persamaan itu tersebut yaitu = 6x , -y, 4z dan juga 7.

  1. Variabel 

Variabel adalah pengubah atau pengganti sebuah bilangan yang biasanya bisa dilambangkan dengan memberi huruf seperti x, y dan z.

Contoh :

Doni mempunyai 2 buah rambutan, 5 buah belimbing dan 6 buah pepaya. Apabila dituliskan ke dalam bentuk dari persamaan maka hasilnya ialah :

  • Misal : rambutan = x , belimbing = y dan pepaya = z, jadi persamannya adalah = 2x + 5y + 6z.
  1. Koefisien 

Koefisien ialah sebuan bentuk bilangan yang dapat menyatakan banyaknya sebuah jumlah variabel yang sama jenis. Koefisien bisa juga disebut dengan bilangan yang ada tepat didepan variabel, karena bentuk penulisan sebuah bentuk persamaan koefisien yang berada di depan variabel.

Contoh :

Rada mempunyai 2 buah jambu, 5 buah sawo dan 6 buah durian. Apabila ditulis ke dalam bentuk persamaan maka bentuk hasilnya adalah :

  • Misal : jambu = x , sawo = y dan durian = z, sehingga mempunyai persamannya yaitu = 2x + 5y + 6z. Dari bentuk persamaan ini diketahui 2, 5 dan 6 merupakan bentuk koefisien di mana angka 2 adalah koefisien x , angka 5 adalah koefisien y dan angka 6 adalah koefisien z.
  1. Konstanta 

Konstanta adalah sebuah bentuk bilangan yang tidak akan diikuti dengan variabel, sehingga mempunyai nilai tetap atau konstan untuk berapapun nilai dari variabel dan peubah.

Contoh :

  • 2x + 5y + 6z + 7 = 0, dari bentuk persamaan tersebut ada konstanta yaitu = 7, karena angka 7 nilainya ialah bentuk tetap dan tidak akan terpengaruh dengan berapapun bentuk variabelnya.

contoh 

Rara mempunyai 4 buah apel, 8 buah mangga dan 12 buah jeruk. Apabila dituliskan dalam bentuk persamaan maka hasilnya yaitu :

Apel = x , mangga = y dan jeruk = z, maka persamannya yaitu = 4x + 8y + 12z.

Jadi, bentuk persamaan nya adalah = 4x + 8y + 12z.

Latihan 

1. Desta ,saleh dan Reno berbelanja  keperluan sekolah di toko yang sama. Desta membeli tiga buku tulis, sebuah pensil dan dua penggaris dengan harga Rp. 46.000. saleh membeli sebuah buku,tiga pensil dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 28.000. Reno membeli dua buku tulis,dua pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 34.000. buatlah model sistem persamaan linear dari permasalahan tersebut!

2. Resti,Tina, dan Kiki pergi bersama sama ketika buah. Resti membeli 3 kg apel,1 kg anggur 2 kg jeruk dengan harga Rp. 125.000, Tina membeli 4 kg apel,1 kg anggur dan 1 kg jeruk dengan harga Rp.110.000 . Kiki membeli 2 kg apel,3 kg anggur dan 1 kg jeruk dengan harga Rp. 120.000. tentukan model sistem persamaan linear dari permasalahan tersebut!

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak

  Kumpulan pantun pengajar praktik /guru penggerak angkatan 3 tahun 2021 Pergi ke pasar membeli itik Pulangnya membeli mangga Disini tempat pengajar praktik tempat orang hebat semua... Makan coklat di tepi pantai Tapi sayang bau terasi Kegiatan diklat telah usai Saatnya untuk beraksi Muncul virus dari Wuhan Jangan lupa menjaga kesehatan Empat hari kita berteman Tapi sayang belum berjabat tangan Nanam tomat di tanah miring Ke ladang bawa piring tetap hebat pembelajaran daring Walau pinggang jadi miring Pak tani menanam tomat Lahannya tanah miring Bapak/Ibu  tetap HEBAT Walau pembekalannya via DARING Ikan tenggiri bahan untuk buat tekwan. Makanan wong Palembang. Memang penjelasan Bu Dewi lembut dan menawan. Pasti kami akan ingat dan terkenang. Jika tuan Guru hendak silat berdebat Mari mencari ikan tapah ke Sungai Pawan Halo Ibu/Bapak Guru CPP GP yang sungguh hebat Mari kita sukseskan program GP ini demi Transformasi pendidikan. buah durian enak dimakan ditema

Polinomial metode substitusi dan metode Horner

Mencari Nilai Suku Banyak Menggunakan Metode Dan Metode Horner   Haii.. swmangat pagi Topik kali ini adalaahhhh…. tentang polinominal. Polinominal atau suku banyak memiliki berbagai macam metode dalam proses pencarian hasil dan sisanya. Dan 2 metode yang ada di polinominal adalah metode subtitusi dan metode Horner yang mana akan saya bahas kali ini. Pasti kalian akan merasa mudah dengan salah satu metode yaitu metode subtitusi.  Coba deh contoh soal dibawah ini...  selalu ada beberapa cara dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Oke langsung saja ke pembahasan mengenai polinominal. Polinomial metode substitusi dan Horner Metode Substitusi Persamaan suku banyak f(x) mempunyai bentuk yang umum seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Nilai suku banyak pada titik x = k bisa diperoleh dengan mengganti nilai x dengan k lalu menghitungnya dengan cara aljabar yang biasa misalkan nilai polinomial dari  f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13 dengan x=-7.   Maka f(x)=6x³ + 43x² + 5x – 13   f(

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh pada Kurikulum Merdeka

 Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting dari pada sebatas hasil akhir. kita sebagai pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, Ide-Ide Penerapan Pola Pikir  Bertumbuh (Growth Mindset) Pola pikir bertumbuh (growth mindset) digagas oleh Carol S. Dweck dari Stanford University. Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang diikuti kesungguhan dan ketekunan. Sementara seseorang yang memiliki pola pikir tetap (fixed mindset), berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap, tidak bisa berubah. berikut uraian ide penerapan pola pikir bertumbuh a. Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. b. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang